Minggu, 21 November 2010

Wawasan Pendidikan

Oleh: M. Nurdin Massi

Sekolah yang berkwalitas adalah sekolah yang proses pendidikannya mampu mengubah kompetensi intelektual, emosional, spiritual dan fisikal siswanya menjadi lebih baik dan berkualitas secara komprehensif dan simultan.

Menjelang penerimaan siswa baru, redaksi spemsamakassar.webs.com menyempatkan diri mengadakan wawancara dengan kepala SMP Muhammadiyah 1 Makassar yang juga sebagai Ketua Umum Musyawarah Kerja Kepala SMP Swasta Kota Makassar di ruang kerjanya. Berikut petikannya.

SMP Muhammadiyah 1 ditetapkan sebagai sekolah unggulan Muhammadiyah oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, apa yang melatar belakangi?

Muhammadiyah itu banyak sekolahnya. Di Makassar saja ada 60 sekolah, tidak termasuk Taman Kanak-Kanak, tetapi dari sekian banyak sekolah itu hanya sebagian kecil yang dapat berkembang dengan baik, yang lain memprihatinkan bahkan ada yang terancam tutup karena kekurangan murid. Mencermati fenomena tersebut, Musyawarah Daerah Muhammadiyah tahun 2001 memutuskan untuk memacu perkembangan sekolah Muhammadiyah dengan berbagai langkah strategis. Sebagai tindak lanjut dari keputusan itu, Majelis Dikdasmen selaku Pembantu Pimpinan Persyarikatan dibidang Pendidikan, menetapkan calon sekolah unggulan di setiap tingkatan dan jenis sekolah yang ada. Tujuannya membina calon sekolah unggulan itu secara intensif untuk menjadi percontohan di lingkungan Muhammadiyah. Di tingkat SMP, SMP Muhammadiyah 1 Makassar ditetapkan sebagai pilot proyek sekolah unggulan Muhammadiyah.


Menurut Anda apa parameter sekolah unggulan?

Parameter sekolah unggulan menurut saya adalah keunggulan proses. Artinya sekolah yang berkwalitas adalah sekolah yang proses pendidikannya mampu mengubah kompetensi intelektual, emosional spiritual dan fisikal siswanya menjadi lebih baik dan berkualitas secara komprehensif dan simultan. Parameter sekolah unggulan tidak cukup dinilai dengan hasil UN atau prestasi dalam lomba akademik dan non akademik, akan tetapi juga harus dinilai dari keperibadian (akhlak) dan ketaatan beragama siswanya. Karena tujuan pendidikan kita adalah menciptakan generasi muda yang beriman dan bertakwa serta cerdas dan terampil.


Sekolah unggulan seperti apa yang dikehendaki Muhammadiyah ?

Sekolah unggulan yang ingin dicapai Muhammadiyah adalah sekolah yang mampu mencapai Tujuan Pendidikan Muhammadiyah secara optimal yaitu : “Membentuk manusia beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, mandiri dan berguna bagi masyarakat, serta turut bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” Jadi sekolah unggulan bagi Muhammadiyah adalah sekolah yang siswa maupun gurunya taat dan tekun beribadah, berakhlak mulia, cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual; memiliki kecakapan hidup dan mampu mengemban amanah sebagai kader Muhammadiyah, yaitu menyebarluaskan dakwah amar ma’ruf nahi munkar untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. Tujuan inilah yang kami jabarkan secara operasional.


Keunggulan seperti apa yang hendak diwujudkan SMP Muhammadiyah 1?

Keunggulan yang hendak kami wujudkan sudah kami rumuskan dalam Rencana Strategis (Renstra) sekolah berupa visi misi dan tujuan sekolah. Adapun visi SMP Muhammadiyah 1 adalah ”Terdepan dalam imtak dan ipteks berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah”, dengan idikator: (1) Unggul dalam pengamalan imtak dan akhlaqul karimah, (2) Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik, (3) Unggul dalam penguasaan bahasa Inggris dan Arab, dan (4) Unggul dalam penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Adapun visinya adalah ”Menanamkan imtak dan akhlaqul karimah, melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, menumbuhkan semangat keunggulan dan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif melalui manajemen berbasis sekolah menuju sekolah islami yang berdaya saing tinggi.


Sekarang ini pemerintah membentuk sekolah unggulan, ada yang bertaraf nasional dan ada yang bertaraf internasional, dengan biaya yang cukup besar. Bagaimana Anda bisa menyaingi sekolan unggulan pemerintah?

Ada modal tak ternilai bagi kami di sekolah swasta, terutama di sekolah Muhammadiyah, yang mungkin kurang dimiliki oleh teman-teman di sekolah negeri, yaitu prinsip kemandirian dan keikhlasan. Bagi kami di sekolah swasta, kamilah yang menciptakan gaji kami sendiri. Kalau sekolah maju gaji pasti bertambah besar, demikian sebaliknya. Pendidik dan tenaga kependidikan rela melaksanakan tugas secara optimal, meskipun gajinya kecil, karena bagi kami mendidik adalah ibadah. Prinsip kemandirian dan keikhlasan ini, kalau dikelola dengan baik akan memacu semangat kerja keras untuk lebih maju. Kedua prinsip inilah yang kami tumbuhkembangkan, sehingga alhamdulillah SMP Muhammadiyah 1 mampu bersaing dengan SMP favorit dalam berbagai iven.


Membina sekolah unggulan membutuhkan biaya besar, dari mana biayanya?

Membina sekolah unggulan memang biayanya mahal, karena memerlukan fasilitas yang memadai, dan pendidik serta tenaga kependidikan yang profesional. Tetapi dengan modal itu tadi, kemandirian dan keikhlasan, kami bisa memberikan pelayanan pendidikan yang prima dengan biaya yang tidak terlalu besar.

Kalau ditanyakan dari mana biayanya? Ya, dari infaq orangtua siswa, warga Muhammadiyah, alumni, dermawan yang peduli pendidikan dan subsidi pemerintah.


Berapa besar infaq orangtua siswa?

Ya, disini infaq orangtua siswa tidak terlalu tinggi, masih jauh di bawah favorit lainnya, tetapi sedikit lebih tinggi dari sekolah reguler. Infaq orangtua disini bervariasi sesuai pilihan mereka. Kalau dikumulasi, ada yang berinfaq diatas 2 juta/tahun. Tetapi ada juga yang disubsidi bahkan ada yang dibebaskan sama sekali.


Kalau diterapkan Pendidikan Gratis, kan tidak bisa lagi memungut dari orangtua siswa. Bagaimana Anda menyikapinya?

Terlebih dahulu kami ingin menyatakan salut atas kebijakan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur (H. Syahrul Yasin Limpo dan H, AgusArifin Nu’mang) yang membuktikan keberpihakannya kepada dunia pendidikan, dengan mewujudkan pendidikan gratis. Karena itu mungkin kami satu-satunya SMP yang menggelar spanduk ucapan selamat atas pelantikan beliau berdua di beberapa tempat strategis termasuk di depan gubernuran dan kantor gubernur.

Kami siap mendukung program Pendidikan Gratis. Bagi Muhammadiyah sejak berdirinya sampai sekarang telah banyak memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat. Namun tentu saja tidak semua siswa dan komponen pembiayaan pendidikan yang dapat kami gratiskan, sebagaimana di sekolah negeri. Sebab dalam konsep pembiayaan pendidikan gratis yang saya baca, belum mengcover semua komponen pembiayaan pendidikan di sekolah swasta seperti SMP Muhammadiyah 1 ini. Misalnya komponen gaji pendidik dan tenaga kependidikan non PNS. Sementara komponen ini yang paling subtansial bagi kami; karena 90 % pendidik dan tenaga kependidikan non PNS. Selain itu untuk tetap eksis sebagai sekolah unggulan, kita harus melakukan pengembangan sarana dan prasarana, kualitas SDM dan kualitas pembelajaran, sebagaimana Rencana Pengembangan Sekolah(RPS) yang telah ditetapkan. Kesemuanya itu memerlukan pembiayaan yang belum dapat dipenuhi dengan dana BOS dan dana tambahan untuk pendidikan gratis dari pemerintah. Jadi kita tetap memerlukan bantuan orangtua siswa. Dan kami tetap optimis bahwa orangtua siswa tetap rela memberikan infaqnya untuk pengembangan sekolah Muhammadiyah, karena mereka tahu bahwa pelayanan pendidikan yang prima seperti di SMP Muhammadiyah 1 memang memerlukan biaya besar. Dan bagi mereka infaknya – insya Allah- menjadi amal jariyah yang merupakan investasi dunia akhirat.


Apa saja upaya-upaya yang dilakukan sekolah ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan?

Pertama, Menata kembali semua komponen yang ada, guna meningkatkan fungsinya masing-masing. Dalam hal ini kami menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah. (MBS) dengan melibatkan semua stakeholder pendidikan termasuk orangtua siswa, alumni dan anggota masyarakat yang peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Kami kembangkan prinsip demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah. Semua stakeholder pendidikan dilibatkan dalam pengambilan keputusan, penggunaan dana diserahkan kepada masing-masing urusan berdasarkan APBS yang telah disepakati dan semua urusan maupun guru dan tenaga kependidikan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya secara terbuka di depan Rapat Dewan Guru, Komite Sekolah dan rapat orangtua siswa. Kedua, Menyusun Rencana Strategis pengembangan sekolah jangka panjang 10-15 tahun ke depan secara komprehensif. Ketiga, Menjabarkan Renstra tadi ke dalam program lima tahunan dan program tahunan. Untuk lima tahun pertama kami memfokuskan program pada:
(1) Peningkatan kualitas imtaq dan akhlaq mulia, Dalam hal ini program ditekankan pada pembinaan ketertiban shalat lima waktu dan shalat jamaah, kelancaran membaca Al-Qur’an, kedisiplinan, sopan santun, ukhuwah dan kepedulian sosial serta kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah.
(2) Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan; Dalam hal ini kami menyelenggarakan workshop/pelatihan guru dan tenaga kependidikan setiap semester yang dirangkaikan dengan Baitul Arqaam. Tiga tahun terakhir kami telah melakukan workshop Pembelajaran CTL, Pembelajaran siswa aktif, kreatif efektif dan menyenangkan (PAKEM), Penyusunan perangkat PBM, Penilaian berbasis kelas, model pembelajaran koperatif, pelatihan komputer dan internet serta pemanfaatan media elektronik. Peningkatan kualitas pendidik juga dilakukan dengan mengadakan studi banding ke sekolah-sekolah favorit di Pulau Jawa dan Makassar sendiri dan pembinaan individu secara berkesinambungan. Juga kami telah meningkatkan kesejahteraan mereka sampai 100 % lebih.
(3) Peningkatan kualitas pembelajaran, Dalam hal ini kami menerapkan metode pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dengan pendekatan koperatif, CTL, dan lifeskill, yang ditunjang media pembelajaran elektronik (OHP, VCD, Tape Recorder, Computer, dan Proyektor).Untuk itu disediakan Ruang Multimedia dan tiap kelas dilengkapi TV 21'' dan VCD player. Selain itu kami juga sedang menciptakan budaya keunggulan.


Budaya keunggulan yang dimaksud ?

Kami mengembangkan budaya peduli kebersihan, gemar membaca dan mengaji, sopan santun, kejujuran dan keikhlasan dalam beramal. Siswa dibiasakan peduli terhadap kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sepanjang hari; saling bersalaman ketika berjumpa dan hendak berpisah, meminta izin jika hendak lewat didepan guru atau pegawai, berdo’a dengan khusyu sebelum memulai dan mengakhiri pelajaran, istghfar bila bersalah dan sebagainya. Guru dan pegawai hadir lebih awal untuk menjemput, menyapa dan menyapih siswa, setiap pagi briefing untuk membangkitkan semangat dan keikhlasan mengajar sebagai ibadah kepada Allah SWT, memberi pesan-pesan moral/agama setiap mengakhiri pelajaran, menegur siswa dengan santun, memberi penghargaan setiap prestasi anak sekecil apa pun dan sebagainya. Kami juga membangun budaya disiplin dengan santun tanpa kekerasan.Siswa maupun guru yang terlambat cukup mencatat keterlambatannya kemudian beristighfar; dan ternyata hasilnya sangat bagus. Mulai Tahun Ajaran 2010/2011 yang akan datang kita membangun budaya kerja keras; pendidik dan tenaga kependidikan akan diberikan penghasilan berdasarkan kinerjanya.


Apa saja prestasi yang dicapai SMP Muhammadiyah 1 sampai sekarang ini?

SMPMuhammadiyah 1 telah meraih cukup banyak prestasi akademik maupun non akademik, di antaranya: Peringkat tujuh hasil UN tingkat Kota Makassar; peringkat enam Lomba Matematika PSIAD tingkat Kota Makassar; Juara I Paskibra se Kodam VII Wirabuana; Juara umum lomba keterampilan agama tingkat Kota Makassar; Juara III MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Selatan; Juara III Quiz ASEAN tahun 2007 yang dikuti 10 SMP terfavorit di Makassar; Juara bulutangkis tingkat nasional, juara II sepak bola tingkat Kota Makassar dan sejak tahun 2006 ditetapkan sebagai sekolah favorit Muhammadiyah di kawasanTimur Indonesia oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Selain itu alumni kami banyak diterima di SMA/SMK favorit seperti SMA Negeri 17, SMA Andalan Malino, SMA 5, SMK 5 dsb.


Bagaimana minat masyarakat memasukkan anaknya di sekolah ini?

Minat masyarakat memasukkan anaknya di sekolah ini sangat bagus. Terbukti setiap tahun pendaftar melebihi kuota. Bahkan banyak yang mendaftar jauh sebelum pendaftaran resmi dibuka, karena khawatir tidak diterima. Latar belakang pendidikan dan sosial ekonomi orangtua yang memasukkan anaknya di sini juga semakin bervariasi, ada anak anggota legislatif, Pejabat Pemda, Dosen, Pengusaha, PNS,TNI/Polri dan sebagainya.

Apa kira-kira yang paling menarik minat masyarakat memasukkan anaknya di SMP Muhammadiyah?

Pertama,karena pendidikan agamanya. Di sini betul-betul diutamakan pendidikan agama dan akhlaq mulia. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan untuk menanamkan imtak dan akhlak mulia, seperti penjemputan siswa setiap hari, tadarrus, berdo’a dengan khusyuk sebelum dan sesudah belajar, shalat jamaah, muhadarah, shalat Dhuha, pengajian, training (LDK), bakti sosial, latihan sopan santun, mengintegrasikan pendidikan agama kepada semua mata pelajaran, bahkan semua kegiatan.

Kedua, Kualitas Pembelajarannya. Di sini guru sudah lama meninggalkan pembelajaran tradisional beralih ke pembelajaran siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), dengan media dan metode pembelajaran yang bervariasi, Siswa yang aktif belajar, guru hanya fasilitator. Dengan begitu siswa di sini berani mengungkapkan pendapatnya di depan umum, berani berpidato dsb.


Sebagai Ketua MKKS SMP Swasta Kota Makassar, apa harapan Anda kepada pemerintah?

Selaku ketua MKKS SMP Swasta Kota Makassar, yang mengkoordinasikan 124 SMP Swasta, kami berharap kepada pemerintah khususnya Pemda Kota Makassar agar memberikan perhatian yang proporsional kepada SMP Swasta. Perlu kami kemukakan bahwa partisipasiSMP Swasta Kota Makassar dalam mencerdaskan bangsa sangat signifikan. Menurut catatan kami di Kota Makassar ini sekitar 48% anak usia SMP belajar di SMP Swasta. Khusus program pendidikan gratis di SMP Swasta hendaknya tidak disamakan dengan SMP negeri. Karena SMP Negeri tidak perlu memikirkan gaji dan pengadaan sarpra serta kegiatan lainnya, semua ditanggung pemerintah, sehingga wajar kalau semua komponen pembiayaan pendidikan digratiskan. Sangat berbeda halnya dengan SMP Swasta, sekolah yang membayar gaji dan menyisihkan sebagian anggarannya untuk pengadaan sarpra dan kegiatan pengembangan lainnya. Sementara dana yang disubsidikan pemerintah sangat terbatas, sehingga wajar pula bila SMP Swasta hanya menggratiskan sebagian komponen biaya pendidikan.

(Redaktur spemsamakassar.webs.com : Sahrul Cau)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar