Oh... cinta, sungguh banyak kenikmatan yang selalu engkau tawarkan sejak kami dilahirkan. Engkau selalu mengiringi detak-detak jantung kami. Keindahanmu membawa kami pada sikap kelemah-lembutan dan kehadiranmu memberi kami semangat untuk bangkit dari kebodohan dan keterpurukan.
Cinta, meski kami tak bisa memandanmu, namun energi ramahmu merangkul dan menggandeng kami dengan erat menuju keindahan hidup. Bila muatan-muatan hati ini cemberut dan hitam, engkau datang menghibur kami, menggantikan muatan hatti ini dengan canda mesra getaran energimu. Cinta, kau buat kami layaknya matahari bagi sang rembulan, kau membisiki kami agar kami tetap seperti matahari bagi pelangi, dan kau mengajari kami seperti matahari bagi bunga mawar. Meski malam menjamaah dengan dinginnya membekukan hati kkami, namun sentuhan lembutmu, cinta, membawa kami dalam kehangatan hidup ini.
Bila engkau tak menumbuk hati kami, niscaya tak pernah kami mengenal keagunganmu. Sungguh, kami terpesona kala engkau, cinta, menyanding kami dengan bualan nyatamu yang dapat memberi kami semangat hidup menggapai keindahan cinta Tuuhan. Hanya karena cinta, kami bisa bersenandung shalawat cinta kepada nabi seluruh umat manusia.
Sungguh, embun-embun jernihmu, cinta, membasuh kelamnya pandangan kami akan dunia. Serbuk-serbuk cinta yang terbang terbawa angin, kemudian menyelinap di sela-sela tulang rusuk kami dan membawa kami ke dalam kehangatan. Cinta, meski terkadang kami khawatir dan ragu akan keadaan kami, namun engkau mendekap kami, hingga akhirnya kami temukan jati diri ini. Bersamamu, kami lewati lebih dari seribu malam. Bersamamu, kami lewati lebih dari seribu malam. Bersamamu, kami arungi samudera dan benua yang terdalam. Saat ini, hanya satu pinta kami kepadamu, cinta, sampaikanlah rintihan hati ini kepada Tuhan. Semoga Dia beri kami satu kesempatan lagi, izinkan kami untuk memeluk cintanya, mencium kening lembutnya, dan memanggilnya dengan "Bunda". Karena, cinta lahir seiring detik waktu manusia tercipta dalam rahim bunda.
Terima kasih cinta... Kisi-kisi cintamu telah bervibrasi (bergetar) di medan hatiku, sehingga kurasakan keagungan dan keindahan cinta-Nya.
Bila engkau tak menumbuk hati kami, niscaya tak pernah kami mengenal keagunganmu. Sungguh, kami terpesona kala engkau, cinta, menyanding kami dengan bualan nyatamu yang dapat memberi kami semangat hidup menggapai keindahan cinta Tuuhan. Hanya karena cinta, kami bisa bersenandung shalawat cinta kepada nabi seluruh umat manusia.
Sungguh, embun-embun jernihmu, cinta, membasuh kelamnya pandangan kami akan dunia. Serbuk-serbuk cinta yang terbang terbawa angin, kemudian menyelinap di sela-sela tulang rusuk kami dan membawa kami ke dalam kehangatan. Cinta, meski terkadang kami khawatir dan ragu akan keadaan kami, namun engkau mendekap kami, hingga akhirnya kami temukan jati diri ini. Bersamamu, kami lewati lebih dari seribu malam. Bersamamu, kami lewati lebih dari seribu malam. Bersamamu, kami arungi samudera dan benua yang terdalam. Saat ini, hanya satu pinta kami kepadamu, cinta, sampaikanlah rintihan hati ini kepada Tuhan. Semoga Dia beri kami satu kesempatan lagi, izinkan kami untuk memeluk cintanya, mencium kening lembutnya, dan memanggilnya dengan "Bunda". Karena, cinta lahir seiring detik waktu manusia tercipta dalam rahim bunda.
Terima kasih cinta... Kisi-kisi cintamu telah bervibrasi (bergetar) di medan hatiku, sehingga kurasakan keagungan dan keindahan cinta-Nya.
Bacai Lanjutanna Sere'battang...